Wednesday, June 13, 2012

Indonesia Mengajar Kirim Pengajar Muda Dikirim ke Daerah Terpencil

Indonesia Mengajar Kirim Pengajar Muda Dikirim ke Daerah Terpencil


Jakarta, Kompas - Indonesia mengajar kembali mengirim pengajar muda ke daerah terpencil. Wakil Presiden Boediono untuk keempat kali melepas puluhan pengajar muda yang tergabung dalam program Indonesia Mengajar. Sebanyak 71 pengajar akan mengajar setahun di sepuluh kabupaten di daerah terpencil.

Keberadaan pengajar muda memberi optimisme semangat kebangsaan. ”Saya bangga. Di tengah orang skeptis karena nilai-nilai Pancasila dianggap luntur, saya lebih optimistis,” tutur Boediono didampingi Ny Herawati Boediono, Rabu (13/6), di Kantor Wakil Presiden.

Ke-71 pengajar muda Indonesia Mengajar angkatan IV itu lulusan 30 perguruan tinggi. Lima perguruan tinggi di antaranya di luar negeri. Sebanyak 24 pengajar lulusan baru, sedangkan 48 orang sudah bekerja.

Menurut Boediono, kehadiran pengajar muda di daerah terpencil bisa memberi optimisme. Keikutsertaan mereka dalam Indonesia Mengajar sekaligus akan memperkaya pengalaman. ”Ini bentuk pengalaman yang tidak ada di sekolah,” ucapnya.

Penggagas Indonesia Mengajar Anies Baswedan menyatakan, Boediono selalu punya waktu melepas pengajar muda. Bahkan, sebelum Indonesia Mengajar diluncurkan, Wapres ikut andil.

Para pengajar muda itu, menurut Anies, diseleksi dari 8.501 pendaftar. Mereka yang lolos seleksi lalu mengikuti pelatihan tujuh minggu dengan materi kepemimpinan, survival, dan metode pengajaran. Materi pelatihan survival diberikan Komando Pasukan Khusus TNI AD.

Para pengajar itu akan diberangkatkan ke-10 kabupaten terpencil, hari ini dan besok. Mereka menjadi pengajar di sekolah-sekolah terpencil.

0 comments: